Kabar Banyumas – Calon Jamaah haji di Kabupaten Banyumas sebanyak 1.175 orang menunggu kepastian biaya perjalanan haji (Bipih) 1444 Hijriah/2023.
Adanya isu kenaikan biaya haji yang naik menjadi Rp 69 per jamah membuat calon jamaah haji banyak membatalkan keberangkatannya di tahun ini dengan berbagai alasan.
Calon jamaah haji yang khawatir dengan kenaikan biaya haji sudah mendatangi Kantor Kemenag Banyumas untuk kepastian hal tersebut.
“Secara khusus jamaah yang masuk porsi aman dan berhak lunas hanya bertanya dan konfirmasi, belum ada yang membatalkan,” ujar Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kemenag Banyumas Purwanto Hendro Puspitokeberangkatannya tahun ini.
Kemenag Banyumas pun memberikan sosialisasi bagi calon jamaah yang datang untuk konfirmasi. Mereka juga berhak menunda keberangkatan mereka pada tahun ini apabila tidak memiliki biaya untuk melunasi.
Hendro, melansir dari Rapublika.co.id memastikan calon jamaah haji yang menunda kuota berangkat tahun ini akan mendapatkan prioritas berangkat di tahun depan.
“Menunda itu hak jamaah. Jika mau berangkat berkewajiban menyesuaikan BPIH 2023, nanti ada perhitungannya dan ada juknis pelunasan. Jika tunda tahun ini, porsi tetap aman di 2024, prioritas berangkat,” jelas Hendro.
Sesuai data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kanwil Kemenag Jawa Tengah, ada 30.388 orang calon jamaah haji tahun 2023, dengan lima persen untuk prioritas lansia atau 1.515 orang jamaah.
Dari jumlah tersebut, ada 1.175 orang Kabupaten Banyumas yang masuk porsi berhak lunas. Kemudian ada 658 orang yang sudah melunasi tahun 2020. Selain itu, pada 2022 ada kuota terbatas, yang berangkat baru 46 persen dengan sisanya prioritas tahun ini.
“Untuk urut porsi aman 446 orang dan prioritas lansia 75 orang, data ini sedang proses verifikasi yang nantinya akan diumumkan oleh Kemenag secara nasional dan oleh Siskohat,” jelas Hendro.
Discussion about this post