Andy F. Noya Habiskan Pensiun di Banyumas dengan Suasana Rumah Pedesaan

Kabar Banyumas – Siapa yang tak mengenal presenter kondang Metro Tv, Andy F. Noya. Sosoknya telah melekat kuat di benak publik pecita program acara Kick Andy.

Lewat program-program acaranya ini, banyak orang terinspirasi untuk berbuat yang terbaik buat orang sekitarnya. Sudah banyak orang di wawancarainya, dari mulai orang biasa hingga tokoh papan atas.

Kini Andy F. Noya memasuki pensiun dan siapa kira ternyata ia memilih menghabiskan waktunya di daerah Banyumas, Jawa Tengah. Ia membangun rumah di desa Cilongok, Kabupaten Banyumas dengan pemandangan sungai hamparan sawah hijau dan indahnya Gunung Slamet.

Rumah yang didirikan di Banyumas ini memang sudah menjadi impian dari Andy saat masa pensiun, terlebih dirinya memang ingin menghidar dari hituk pikuk Ibukota.

Bahkan rumah ini didesain sendiri oleh Andy F. Noya. Tersedia juga dua bangunan utama yang didominasi warna putih yang dijadikan tempat menginap jika ada teman-temannya dari Ibukota datang berkunjung.

Sekedar informasi, jika dulunya area tanah di bangunan rumah Andy F. Noya merupakan lokasi pembuangan sampah serta MCK. Tapi kini sukses dibangun dan tampak megah.

Tapi tentu Anda bertanya, kenapa Andy F. Noya memilih di Banyumas untuk menghabiskan masa pensiunnya?

Dia mengatakan, pada suatu hari Pak Wimboh (Ketua OJK) memberikan penghargaan pada tokoh-tokoh yang melakukan pemberdayaan ekonomi di tempat masing-masing. Waktu itu, ada sosok kepala desa yang mendapat penghargaan. Dia menjadi kepala desa di Desa Langgongsari, Cilongok.

Saat duduk berdekatan, Andy bertanya pada kepala desa itu mengenai letak desanya. Andy kemudian bertanya lagi, apakah dari sana kelihatan Gunung Slamet? Apakah dekat sawah? Apakah ada sungai? Apakah ada tanah yang dijual? Kepala desa menjawab bahwa semua yang Andy tanyakan itu ada di desanya.

Namun, bukan Andy F. Noya namanya jika hanya ingin menghidar dari hiruk pikuk Ibukota. Tinggal di desa ia juga berkeinginan agar bisa memberdayakan masyarakat desa setempat. Terutama ingin memberdayakan anak muda untuk kembali ke desa.